SULITNYA MEMBACA
BUKU
Oleh Muhammad Fais
Alfafa
Mahasiswa UNDIKSHA
Benarkah
membaca buku itu sulit? Membaca buku terasa sulit, kalau anda baru memulainya.
Oleh karena itu, perlu kiranya anda yang baru mulai membaca untuk lebih giat
dalam membaca. Seperti salah satu wejangan yang sering penulis dengar dari
salah seorang profesor di Undiksha yaitu Prof. Agung bahwa kalau anda ingin
menjadi manusia yang unggul dalam hal informasi maka anda harus menerapkan RBT
dalam hidup anda, RBT yaitu singkatan dari Rajin membaca, Banyak membaca, dan
Tekun Membaca.
Informasi yang selalu menjadi kebutuhan
manusia, mengharuskan manusia mencarinya baik melalui brosur, buletin, majalah,
koran, internet, bahkan buku. Seperti kata salah satu filsuf bahwa membaca buku
adalah jendela dunia. Saya sangat setuju dengan ungkapan itu, sudah dirasa oleh
penulis sendiri bahwa sebelum rajin membaca, penulis hanyalah anak yang tidak
tahu apa, akan tetapi setelah mulai rajin membaca akhirnya membuka pikiran
penulis menjadi lebih kreatif dan kaya akan informasi.
Bagaimana
caranya supaya membaca menjadi suatu kebiasaan yang tidak sulit untuk
dilakukan? Penulis akan menjelaskan atau lebih tepatnya menceritakan pengalaman
penulis pada saat baru mulai membaca. Berikut ini pengalaman penulis yang juga
mengikuti pendapat ahli (Prof. Wina Sanjaya) dalam memulai membaca menjadi
sebuah kebiasaan:
1.
Mencari motivasi
Motivasi merupakan suatu
set yang menjadikan individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk
mencapai tujuan. Motivasi dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik (diri
sendiri) dan ekstrinsik (luar diri). Fungsi motivasi adalah sebagai penggerak
dan pengarah dalam suatu kegiatan.
Dengan demikian, maka
carilah sebuah motivasi sebagai motor penggerak dan pengarah anda dalam
kegiatan membaca buku. Misal, motivasi anda adalah menjadi seorang psikolog,
maka akan dengan otomatis anda akan rajin membaca buku-buku tentang psikologi.
2.
Menjadikan
kebutuhan
Kebutuhan merupakan suatu
hal yang harus dipenuhi oleh seseorang. Kebutuhan ada empat macam, yaitu
kebutuhan diri sendiri, kebutuhan karena orang lain, kebutuhan untuk mencapai
hasil, dan kebutuhan untuk mengatasi kesulitan. Membaca merupakan suatu
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap individu. Dengan menjadikan buku
sebagai sebuah kebutuhan, maka anda akan membaca dengan senang hati tanpa
adanya beban.
Saya analogikan bahwa
buku itu seperti makanan, apabila anda lapar maka sudah pasti anda akan makan
tanpa disuruh orang lain. Apabila anda lapar akan informasi maka pasti anda
akan membaca buku atau literasi lainnya tanpa disuruh orang lain. Itulah
mengapa anda harus menanamkan mindset bahwa membaca buku merupakan suatu
kebutuhan.
3.
Mendapatkan
kepuasan
Mendapat kepuasan
merupakan suatu kebahagiaan yang timbul dari tercapainya segala kebutuhan. Kepuasan
juga akan memberikan timbal balik yaitu sebuah motivasi untuk mengulai hal yang
telah tercapai untuk kedua kalinya, bahkan bisa terus-menerus.
Tiga
cara di atas sebenarnya sebuah langkah-langkah yang saya tempuh dalam mengatasi
sulitnya membaca buku. Pertama yang saya lakukan adalah mencari motivasi, kedua
saya menjadikan membaca sebagai kebutuhan yang digerakkan oleh motivasi, ketiga
mendapatkan kepuasan yang saya peroleh dari tercapainya kebutuhan-kebutuhan.
Sedikit
saran saya kepada pembaca, perlu kiranya kita untuk selalu mengembangkan
potensi kita melalui berbagai cara, dan menurut saya cara yang paling dasar
adalah dengan membaca, karena membaca merupakan pondasi awal kita dalam menuju
langkah yang selanjutnya. Seperti yang telah saya contohkan di atas, misalnya
anda ingin menjadi seorang psikolog, langkah yang pertama anda lakukan adalah
mencari informasi bagaimana caranya supaya anda menjadi seorang psikolog. Mencari
informasi yang paling mendasar adalah dengan membaca, tanpa membaca menjadi seorang
psikolog adalah cuma hayalan dan omong kosong belaka.
Sumber:
Sanjaya, W. 2013. Kurukulum dan Pembelajaran. Jakarta:
Prenada Media Group.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Sulitnya Membaca Buku"
Post a Comment